Sunday, August 21, 2011

Anatomi Sepeda Gunung (MTB)

Tak kenal Maka tak sayang. Ungkapan lama ini juga berlaku untuk sepeda. Banyak dari kita telah lama mengendari sepeda gunung (MTB) tapi kurang mengetahui komponen atau bagian-bagian sepeda yang kita pakai.

Dengan mengetahui lebih mendalam bagian-bagian penting dari sepeda, jika ada masalah pada salah satu komponen kita dapat mengetahui dengan detail penyebab dan bahkan mungkin memperbaikinya.



Anatomi Sepeda Gunung (MTB)

Handle Bar
Lebih dikenal dengan stang kemudi, pada MTB ada beberapa jenis Monkey bar, Rise bar dan Standart bar. Handle bar adalah kokpit sepeda kita, kontrol gigi transmisi, rem depan-belakang terdapat di handlebar ini. Pilihlah handle bar yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Top Tube
Merupakan bagian dari frame sepeda bagian atas, Tips: Sesuaikan ukuran frame dengan tubuh anda

Down Tube
Merupakan bagian dari frame sepeda, melitang dari HeadSet terhubung langsung dengan top Tube Seat, Stay dan Rumah BB (buttom Bracket)

Shifter
Grupsets (komponen) pemindah gigi tranmisi, berfungsi untuk menggerakan FD (front derailleur) dan RD (rear derailleur), Shifter yang beredar dipasaran untuk penggerak RD mencapai 9 – 10 speed, untuk Shifter FD biasanya hanya terdiri 2 – 3 speed.

Handgrip
Adalah pembungkus Handlebar (stang kemudi) berbahan karet/tape tergantung kebutuhan. Usahakan Handgrip tidak berputar pada handlebar saat kita berkendara, handgrip yang terlalu tebal atau terlalu tipis mengurangi kenyamanan kita dalam bersepeda.

Brake Lever
Tuas Rem (depan-belakang) posisikan Brake laver dengan benar sesuaikan dengan kenyamaan anda ketika bersepeda, usahakan jari tangan dapat meraih dengan mudah lever (tuas).

HeadSet
Bagian depan Frame yang didalamnya terdapat bearing dan komponen lainnya yang berfungsi untuk menghubungkan Fork(suspensi) depan dengan stem dan handlebar.

Stem
Merupakan bagian kokpit sepeda kita, berfungsi untuk menghubungkan handle bar – Headset dan Fork(suspensi) depan. Stem tersedia dalam beberapa ukuran untuk suspensi depan yang panjang (long travel) bentuk stem berbeda dengan stem standart, Tips: jika anda merasa stem anda terlalu panjang dan kita bersepeda terasa membungkuk anda bisa menggantinya dengan ukuran stem yang pendek.

Sadle
Sadel – tempat duduk pengemudi, untuk sepeda MTB biasanya berukuran lebih tebal dibandingkan dengan roadbike. Atur posisi Sadel supaya benar-benar lurus (horizontal), atur maju dan mundurnya sandel usahakan tidak terlalu jauh atau terlalu dekat dengan hadle bar.
Tips:Posisi yang tidak tepat akan mengakibatkan tidak nyaman kitika bersepeda pada kasus serius mengakibatkan cidera pinggang.

SeatPost
Dudukan Sadel (sadle) penghubung antara sadel dengan frame sepeda, posisi vertikal sesuaikan dengan kenyamanan anda. Tips:cobalah naik sepeda pada posisi berhenti, luruskan kaki anda hingga benar2 meraih pedal. Jika posisi kaki masih terlihat dan dirasa masih tidak lurus padahal
posisi pedal sudah dibawah hal ini pertanda bahwa seatpost anda kurang tinggi. Aturlah seatpost hingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda.

Seat Stay
Merupakan bagian belakang frame. Untuk MTB dual suspension Seat Stay biasanya berupa swingarms (lengan ayun) terhubung dengan frame menggunakan suspensi belakang.

Pedals
Kayuhan. Merupakan komponen memutar Buttom Bracket dan Crankset sehingga sepeda bisa bergerak (digerakan ketika kita mengayuh sepeda).

Crank Set
Komponen lengan yang menghubungkan pedals dengan chainrings.

Chain Ring
Merupakan komponen tranmisi gigi depan (biasanya terdiri dari 2 -3 Chain Rings). Berfungsi menghubungkan rantai dengan Crankset.

Chain
Rantai. Merupakan komponen yang sangat vital fungsinya karena inilah yang bertugas menghubungkan Crankset Chain Ring dengan komponen Roda belakang, sehingga sepeda dapat melaju.

Idler Pulley
Merupakan bagian dari Rear Derailleur (RD), berupa gir (gigi) kecil disertai tension (biasanya berupa per-pegas) yang berfungsi agar chain (rantai) tetep lurus dan tidak kendor.

Front Derailleur
Merupakan komponen vital pada sepeda MTB, berfungsi mengatur pemindahan gigi depan (chain rings). Lebih dikenal dengan istilah FD, terhubung langsung dengan Shifter.

Rear Derailleur
Merupakan komponen vital pada sepeda MTB, berfungsi mengatur pemindahan gigi belakang. Lebih dikenal dengan istilah RD, terhubung langsung dengan Shifter.

Rims
Merupakan komponen Wheelset (roda) lebih di kenal dengan Pelak (pelek) sepeda.

Tire
Ban. Terbuat dari karet, Tips:sesuaikan jenis dan ukuran ban dengan kebutuhan anda. Ukuran ban untuk jenis aspal (road) biasanya tapak kecil dan motif standart. Untuk ada yang menggemari offroad atau bahkan downhill pilihlah jenis ban dengan tapak lebar dan motif khusus full offroad.

Front Fork
Suspensi depan, Merupakan bagian sepeda yang berfungsi menghubungkan roda (whellset) depan dengan kemudi (handlebar). Fork yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis, merek dan ukuran. Tips:sesuaikanlah jenis dan ukuran fork dengan kebutuhan anda, untuk medan
aspal gunakan fork dengan panjang travel standart, sedangkan untuk penggemar downhill biasanya menggunakan travel yang panjang.

Master Dishbrake
Merupakan komponen Brake (rem), merupakan rumah bagi kampas rem. Komponen ini berfungsi untuk menjepit dishbrake ketika kita melakukan pengereman.
Untuk jenis Brake konvensional (V-brake) komponen ini tidak ada fungsinya digantikan oleh brakepad.

DishBrake
Cakram, berupa piringan terhubung langsung dengan wheelset baik depan atau belakang. Untuk jenis V-brake komponen ini tidak ada.

Spokes
Jari-jari Roda, menghubungkan Hub dengan Rims (pelak).

Hub
Terletak ditengah roda disinilah jari-jari dan Rims (pelak) terhubung. Komponen didalamnya terdapat bearing (gotri).

Powered by: zonasepeda.com

Kenapa Mesti Bersepeda ?

Ingin tetap sehat tapi malas berolah raga?
Saatnya Anda mencoba bersepeda.

Bersepeda yang sering dikategorikan sebagai sebuah hobby, adalah olahraga yang juga cukup efektif membakar kalori tubuh. Saat Anda bersepeda, otot-otot kaki akan ditarik mengayuh pedal sepeda, tubuh pun mengikuti menjaga keseimbangan agar sepeda tetap dapat berdiri dengan seimbang dan meluncur ke depan. Sementara tangan Anda akan mengendalikan navigasi-nya. Jadi, saat bersepeda Anda sebenarnya sedang membakar kalori tanpa menjalani latihan yang berat. Dengan bersepeda tanpa terasa Anda telah menggerakkan tubuh sambil menikmati pemandangan di sekitar.

Apa lagi yang Anda dapat dari bersepeda?

1. Two in One : dua fungsi olahraga sekaligus; Endurance dan Strength training.
Endurance Training: olahraga yang melatih ketahanan jantung dan paru-paru. Contohnya yaitu senam aerobik, joging, dan jalan kaki. Latihan-latihan ini masuk kategori endurance karena membakar kalori dengan disertai peningkatan aktivitas jantung memompa darah, serta aktivitas paru-paru menyuplai oksigen.

Strength Training: olahraga yang melatih otot-otot tertentu. Contohnya, latihan mengangkat dambel. Fokus latihan ini otot-otot lengan.

Dengan mengayuh pedal, vaskularisasi dan oksigenasi meningkat. Jantung pun memompa lebih aktif, paru-paru bekerja lebih giat. Di samping itu, saat menggenjot pedal dengan kuat, otot-otot paha dan sekitarnya juga bisa sekaligus terlatih.

Bersepeda dengan santai dan kecepatan sedang di tempat yang datar, artinya kita sedang melatih daya tahan jatung dan paru-paru. Tapi waktu melewati jalan menanjak yang membutuhkan kekuatan ekstra ini bisa berfungsi sebagai strength training.

2. Selalu Anda Yang Pegang Kendali
Bersepeda juga termasuk latihan aerobik kendali yang relatif mudah dikendalikan.
Artinya intensitas latihan bisa diatur sesuai kebutuhan. Misalnya, jika merasa terlalu enteng, Anda bisa meningkatkan kecepatan kayuhan pedal. Jika sudah ngos-ngosan, Anda bisa memperlambat sesuai kebutuhan. Ini berbeda, misalnya, dengan senam aerobik. Meskipun capek, biasanya pesenam tetap mengikuti apa pun yang dilakukan instrukturnya.

3. Sebagai Relaksasi Tubuh
Banyak yang berpikir dengan berlatih dan berolahraga maka tubuh akan lemas dan tak berdaya. Asumsi ini tak sepenuhnya benar, karena dengan berolahraga secara rutin, justru tubuh akan lebih segar dan bugar. Apalagi peredaran darah akan jauh lebih lancar, sehingga oksigen dapat tersalurkan pada seluruh bagian tubuh dengan efektif.
Jelas relaksasi bukan hanya SPA

Bagaimana bersepeda yang sehat ?

1. Pilih Sepeda Yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Pada umumnya sepeda yang kita banyak beredar adalah jenis MTB atau lebih di kenal dengan Sepeda Gunung dan Road Bike lebih di kenal dengan Sepeda Jalan Raya. Sedangkan satunya lagi adalah Lifestyle bike.
- MTB (Mountain Bike) di bagi beberapa jenis misalnya:
Cross-Country (XC) , Enduro/All Mountain (AM), FreeRide (FR), Downhill (DH), Dirt Jump (DJ)
- Road Bike (Sepeda Balap) juga di bagi beberapa jenis:
Competitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).
- Lifestyle Bike seperti:
City Bikes, Beach Cruisers, Hybrids, Comfort Mountain Bikes dan Folding Bikes (sheli)

2. Gunakan Pakaian Bersepeda Yang Nyaman
Berpakaian tidak hanya untuk enak dilihat, tetapi juga untuk performa yang lebih baik, kenyamanan dan keselamatan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

- Kaos/Jersey. bisa berlengan panjang atau pendek dan di desain dengan bahan yang mudah menguapkan keringat, biasanya menggunakan zipper (retsleting) 3/4 atau ½ panjang baju dibagian depannya, dan saku dibagian belakang (untuk menyimpan peta atau makanan kecil). Jersey harus di kenakan diluar bukan dimasukan kedalam celana.

- Sarung Tangan: model sarung tangan dengan jari tertutup penuh atau tertutup setengah jari dengan 'pading' di beberapa bagian tertentu yang berguna untuk mengurangi rasa pegal/panas. Disamping itu juga melindungi tangan kita apa bila kita terjatuh.

- Celana : model baggie (komprang) atau lycra (ketat) dengan 'pading' dibagian selangkanya untuk menghindari pegal/panas.

- Kaos Kaki :berbahan sama seperti bahan jersey untuk memudahkan penguapan keringat sehingga kaki selalu kering, juga melindungi kaki dari lecet karena gesekan dengan sepatu.

- Sepatu Sepeda: mulai dari model casual (sepatu kets sehari-hari) hingga model untuk balap yang ringan yang 'spd compatible', yang artinya sepatu ini mempunyai sol yang kaku dimana dibagian tertentu terdapat cleats (kaitan) untuk clipless pedal (dimana sepatu terkait ke sepeda). Sol yang kaku gunanya supaya dapat menyalurkan tekanan dengan baik/konstan ke pedal.

- Helm: berfungsi untuk melindungi kepala anda dari benturan dan juga merupakan keharusan.

3. Lakukan Pemanasan: bersepeda adalah olahraga yang akan menggerakkan hampir seluruh otot tubuh. Oleh sebab itu, pemanasan yang benar sangat penting dilakukan sebelum mulai bersepeda.

4. Konsumsi air mineral yang cukup agar tubuh tak kehilangan ion-ion tubuh. Atau konsumsi jus buah yang kaya akan vitamin dan nutrisi lainnya.


Because Cycling is Fun, Friendly, Healthy and Stylish....
Happy Cycling !